Subhanallah, Jakarta boleh dipandang dari banyak sisi; dan ternyata sangat majemuk serta beraneka ragam aktivitas warganya. Tapi secara kultur budaya, warga Jakarta adalah warga yang senang "mengaji" terutama yang asli Betawi. Sampai waktu saya kecil ada istilah anak Betawi itu jelek-jelek mesti hafal yasin dan pintar baca rawi. Barangkali karena itulah ada daerah yang bernama Jagorawi; konon orang-orang sana memang jago alias mahir membaca rawi, yaitu sejarah ringkas Nabi Muhammad SAW.
Karena senang mengaji itulah maka marak di berbagai wilayah di Jakarta majelis-majelis pengajian. Baik skala kecil seperti tingkat RT ataupun skala besar seperti majelis gabungan. Di antara majelis gabungan yang pernah saya ikuti adalah:
- Majelis Shubuh Gabungan Kelurahan Lenteng Agung, ulamanya adalah KH. Sholihin Ilyas MA (membaca kitab Mukhtashor Shohih Muslim Lin Nawawi), KH. Nahrowi Marwah Lc, Ustadz H. Subhan Nur Lc, Ustadz Drs. H. Suhendi Ya'kub, Ust. H. Abdul Ghofur, dan lain-lain. Sebagai catatan untuk jadwal hari Sabtu tanggal 28 September besok bertempat di Masjid Ziyaturrahman Depan Pasar Lenteng Agung.
- Majelis Shubuh Gabungan Pasar Minggu, Jagakarsa, dan Depok, ulamanya adalah KH. Abdul Hayy Naim (membaca kitab Tadzkiroh Imam Qurtubi atau Syarah Majalisus Saniyyah), KH. Nur Salim, KH. Madali, KH. Hasan Fahmi, KH. Enjum Jumhana, dan lain-lain. Untuk jadwal hari Ahad tanggal 29 September adalah di Masjid Al-Ikhlash, Cipedak, Jagakarsa
- Majelis Shubuh Gabugan Jakarta Selatan, ulamanya adalah KH. Kazruni Ishaq MA (membaca kitab Al-Imam As-Syafi'i fi Madzabihi al-Qadim wal al-Jadid karangan KH. DR. Nahrowi Abdussalam), KH. Abdul Hamid Husein (membaca kitab Risalatul Mu'awanah karangan Al-Habib Alwi Al-Haddad shohibur rotib), KH. DR. Lutfi Fathullah (membaca kitab 40 hadits keutamaan dzikir dan berdzikir karangan Beliau sendiri). Jadwal untuk hari Sabtu besok tanggal 28 September adalah di Masjid Tangkuban Perahu, Guntur, Setiabudi.
Jadi yuk kita lestarikan tradisi yang baik ini, sekaligus ikut menjadi saksi jaringan ulama Jakarta yang biasanya cukup banyak hadir pada majelis-majelis shubuh gabungan seperti ini