Rabu, 06 November 2013

Pengajian Al-Bahtsi wat-Tahqiq As-Salam

Pengajian yang diselenggarakan setiap Shubuh 2 minggu sekali ini termasuk pengajian yang terbesar yang diselenggarakan di Ibukota, tidak heran jika pengajian ini menjadi magnet tidak hanya bagi jama'ah tapi juga bagi para kiayi dan pejabat pemerintah untuk hadir di dalamnya.

Saat ini pengajian biasanya diawali dengan pembacaan riwayat Nabi Muhammad SAW, lalu dilanjutkan dengan sholat shubuh berjama'ah. Khusus untuk sholat shubuh kelebihannya adalah diadzani oleh muadzin yang mengikuti langgam adzan Masjidil Harom dengan suara yang prima; kemudian diimami oleh imam yang mengikuti langgam Syekh Su'ud Shuraim Imam Masjidil Harom (imam kita adalah Ust. KH. Hassan Fahmi Lc Al-Hafizh yang tidak lain adalah menantu dari KH. Abdurrozak Haidir salah seorang ulama senior Tanah Betawi), sehingga ada suasana yang syahdu ketika mengikuti sholat shubuh bersama Beliau. 

Setelah sholat shubuh yang biasanya langsung diiringi dengan dzikir dan do'a yang super singkat, dimulailah pengajian Al-Bahtsi wat-Tahqiq As-Salam. Saat ini biasanya dibahas tiga kitab yakni Al-Imam As-Syafi'i fi Madzabihi al-Qadim wal al-Jadid yang saat ini adalah pembahas generasi ketiga setelah pengarang sendiri yaitu Alm. KH. DR. A. Nahrowi Abdus Salam, lalu KH. Abdul Mu'thi Mahfuz, dan sekarang KH. Kazruni Ishaq MA. Kitab yang kedua adalah Risalatul Mu'awanah yang disusun oleh Al-Arif billah As-Sayyid Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad Al-Husaini yang kali ini dibacakan oleh ulama tasawwuf Betawi yaitu KH. Abdul Hamid Husein. Kitab yang ketiga adalah susunan pembahasnya sendiri yakni kitab 40 hadits keutamaan dzikir dan berdzikir karangan KH. DR. Lutfi Fathullah.

Informasi tentang pengarang kitab Al-Imam As-Syafi'i fi Madzabihi al-Qadim wal al-Jadid saya dapatkan dari http://ghoniyun.blogspot.com. Inilah infonya: 
  
 
Ulama Betawi yang memiliki karya intelektual dan diakui secara luas di dunia Islam sangatlah sedikit. Salah satu yang sedikit itu adalah Syaikh Dr. Ahmad Nahrawi Abdussalam Al-Indunisi. Karya-karyanya antara lain Muhammad fil Qur'an, Mukhtasar al-Bukhari w Muslim, dan Al-Qiraat al-'Ashr. Namun, yang monumental adalah kitab karangannya yang berjudul Al-Imam As-Syafi'i fi Madzabihi al-Qadim wal al-Jadid yang telah diterjemahkan oleh JIC dan diterbitkan bersama penerbit Hikmah pada tahun 2008 dengan judul Ensikiopedia Imam Syafi'i. Kitab ini yang merupakan disertasi beliau dalam meraih gelar Doktor Perbandingan Mazhab Universitas Al-Azhar, Kairo, menurut Prof. Syaikh Abdul Ghani Abdul Khaliq, Guru Besar di universitas tersebut, merupakan karya yang monumental, luar biasa, dan sangat bermanfaat karena membahas semua aspek yang berkaitan dengan Imam Syafi'i. Bahkan menurut Syaikh KH. Saifuddin Amsir, salah seorang Rais Syuriah PB NU dan pengurus MUI Pusat, tidak ada satu karya yang membahas Imam Syafi'i di dunia Islam yang selengkap karya Syaikh Dr. Ahmad Nahrawi Abdus Salam ini. Begitu berbobotnya kitab ini, nyaris tidak ada satu pun penulis tentang mazhab Syafi'i, khususnya di Indonesia, yang tidak menjadikan kitab ini sebagai refrensinya.

Namun, siapakah beliau? Nama lengkapnya adalah Ahmad Nahrawi Abdus Salam, lahir di Jakarta 30 Agustus 1931. Sedangkan nama Al-Indunisi adalah tambahan ketika beliau di Mesir yang menunjukkan bahwa beliau berasal dari Indonesia. Beliau adalah cucu dari Guru Mughni Kuningan, Jakarta Selatan dari jalur ibu, salah seorang dari enam guru Betawi yang terkemuka (the six teachers). Menurut penuturan putrinya, Amirah Le., semasa kecil, pendidikan formal pertama kali yang beliau tempuh adalah Taman Kanak-Kanak Belanda. Setelah itu, atas saran kakeknya, Guru Mughni, beliau kemudian meneruskan pendidikannya Jamiatul Khair, Tanah Abang, Jakarta sampai tingkat SLTA. Selain itu, beliau juga mengaji kepada KH. Abdullah Suhaimi, bapak dari KH. Abdul Adzim Abdullah Suhaimi, MA, ulama Betawi dari Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Pencarian ilmu pengetahuan ke Mesir dimulai pada usianya yang ke-21 tahun, tepatnya pada Oktober 1952, yaitu ketika beliau pergi haji bersama kedua orang tuanya. Setelah melaksanakan ibadah haji, beliau tidak kembali ke tanah air. Beliau mengurus visa di Arab Saudi untuk pergi belajar di Mesir. Di negeri kaya peradaban itu, beliau meraih sejumlah gelar kesarjanaan. Gelar B.A diraih tahun 1956 dari Fakultas Syari'ah Universitas AI-Azhar, Kairo. Kemudian dua gelar M.A diraihnya pada universitas yang sarna, yakni M.A jurusan kehakiman (1958) dan M.A jurusan Pengajaran dan Pendidikan (1960). Pada tahun 1961, beliau mendapat gelar Diploma I jurusan Hukum, selanjutnya Diploma II diraihnya pada tahun 1962, keduanya diperoleh di Akademi Tinggi Liga Arab, Kairo. Kedua Diploma tersebut setara dengan M.A. Perjalanan studinya terus berlanjut. Pada tahun 1966, beliau mendapat M.A Personal Statute dan Perbandingan Mazhab dati Universitas AI-Azhar, Kairo. Minatnya yang tinggi terhadap disiplin ilmu tersebut diteruskan dengan meraih gelar Doktor dalam bidang Perbandingan Mazhab dari Fakultas Syari'ah dan Hukum, Universitas AI-Azhar, Kairo.

Sejumlah aktivitas keorganisasian pemah dijalaninya.

Pada tahun 1950, beliau mendirikan Ikatan Pelajar Indonesia Hijaz (IPIH), dan menjadi ketuanya sampai tahun 1952. Pada tahun 1953, beliau mendirikan Organisasi Pelajar Indonesia di Mesir (PIM) yang kemudian diganti menjadi Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) dan menjadi ketuanya sampai awal tahun 1960-an. Kemudian pada tahun 1970, mendirikan PPI di Damaskus, Syiria, sekaligus menjadi ketuanya dalam beberapa tahun kepengurusan.

Perjalanan karir beliau, antara lain, adalah menjadi penyiar dan penerjemah pada Radio Mesir seksi siaran Bahasa Indonesia (1954 sampai dengan 1970). Pada tahun 1958 sampai dengan tahun 1968, belaiu menjadi guru bahasa Indonesia pada Akademi Bimbingan dan Kader AI-Azhar Cabang Universitas AI-Azhar untuk luar negeri. Beliau juga pemah menjadi dosen bahasa Indonesia pada Fakultas Bahasa Indonesia Cabang Univeritas 'Ain Syamas, Kairo. Pada tahun 1970 sampai dengan tahun 1974, beliau menjadi pegawai lokal KBRI Damaskus dan memegang jabatan sebagai Wakil Pimpinan Redaksi Majalah Indonesia dalam bahasa Arab yang diterbitkan oleh KBRI. Beliau juga pernah menjadi penyiar dan penerjemah Radio Saudi Arabia seksi Bahasa Indonesia di Jeddah dari tahun 1974 sampai tahun 1988.

Pada tahun akhir tahun 1989, beliau pulang ke tanah air, Jakarta, tempat terakhir pengabdian dirinya sampai akhir hayat. Di Jakarta, beliau mendirikan Yayasan An-Nahrawi yang diantaranya bergerak di bidang pencetakan kitab-kitab beliau, seperti kitab Muhammad fi Qur'an dan lainnya. Namun, yayasan ini belum aktif lagi setelah beliau wafat. Seperti ulama Betawi lainnya, selama di Jakarta Beliau mengajar juga di beberapa majelis taklim di berbagai masjid, diantaranya di Masjid AI-Munawar, Pancoran, Jakarta Selatan yang dekat dengan rumahnya, Masjid Agung At-Tin, Masjid Istiqlal dan di Majelis Albahhsy waftahqiq As-salam yang mengkaji tentang fiqh Imam Syafi'i yang kini diteruskan oleh KH. Ahmad Kazruni Ishak Selain mengajar di majelis taklim, beliau juga pernah menjadi dosen di Fakultas Syari'ah lAIN (kini UIN) Ciputat. Dikarenakan jarak yang jauh dari tempat tinggal dan kesibukan lainnya, beliau hanya sempat mengajar di lAIN tersebut hanya satu semester. Meskipun mengajar di majelis taklim, beliau jarang disebut Kiyai. Bahkan lebih sering dipanggil doktor saja atau sering dipanggil syaikh. Sebagaimana budayawan Betawi H Ridwan Saidi tidak menyebutnya kyai ketika mengisahkannya di buku Orang Betawi dan Modernisasi Jakarta. Selain mengajar, beliau juga tercatat sebagai pengurus di Majelis Ulama Indonesia Pusat, yaitu di Komisi Fatwa dan Hukum, bahkan pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Pengkajian Obat Makanan (LP-POM) MUI Pusat, dan salah seorang ketua MUI Pusat.

Pada tanggal 21 Syawal atau 7 Februari 1999, masyarakat Betawi dan umat Islam di Indonesia kehilangan salah satu ulama terbaiknya. Syaikh Dr. Ahmad Nahrawi Abdussalam Al-Indunisi pada tanggal tersebut, di usia 68 tahun, wafat dengan meninggalkan karya yang begitu berharga bagi umat Islam. Beliau dimakamkan di pemakan keluarga di Pedurenan (Belakang JMC, Jakarta Selatan.

Sumber: Rakhmad Zailani Kiki
PERAN MAJLIS TAKLIM DI BETAWI
Islam Ibukota dari Kramtung hingga Brussels
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta
Jl. Kramat Jaya Tugu Utara, Koja
Jakarta Utara 14260
Tlp. (021) 4413069
Fax. (021) 44835349
 

Minggu, 06 Oktober 2013

Jadwal Pengajian

Barangkali ada sahabat yang membutuhkan, saya coba untuk terus update beberapa jadwal pengajian yang cukup penting untuk diikuti:

1. Pengajian Shubuh Jama'ah Gabungan Al-Bahtsi wat Tahqiq As-Salam:
  • Sabtu, 27 September 2013 : Masjid Tangkuban Perahu, Guntur, Setiabudi
  • Sabtu, 12 Oktober 2013 : Masjid Nurul Islam, Jl. Bangka Raya No. I. Pela Mampang, Mampang Prapatan
  • Sabtu,  26 Oktober 2013 : Masjid Al-Ibadah, Jl. Kemang Selatan 1D No 18
  • Sabtu, 9 Nopember 2013 : Masjid Baiturrahman, Jl. Duren Tiga Selatan, Gg. Masjid Baiturrahman
  • Sabtu, 23 Nopember 2013 : Masjid Ar-Rahmah, Jl. Wedana, Bali Mester, Jatinegara
  • Sabtu, 7 Desember 2013 : Masjid Daarul Jannah, Kantor Walikota Jakarta Selatan
  • Sabtu, 21 Desember 2013 : Masjid Jami', Jl. Kemang Utara Raya (Dekat Mc Donalds)
  • Sabtu, 4 Januari 2014 : Masjid Al-Bahri, Jl. DI. Panjaitan Kav. 42, Jakarta Timur 
  • Sabtu, 18 Januari 2014 : Masjid Al-Akhyar, Jl. Benda-Kemang, Kp. Pedurenan, Jak-Sel 
  • Sabtu, 1 Februari 2014 : Masjid Ash-Sholihin, Jl. Rukun Rawajati Timur-Kalibata, Belakang Gedung Bakin (BIN), Jak-Sel
  • Sabtu, 15 Februari 2014 : Masjid Baiturrahim, Jl. Mampang Prapatan XIV No. 57 (Buncit 10), Jak-Sel 
  • Sabtu, 1 Maret 2014 : Masjid Baitul Mughni,  Jl. Gatot Subroto Kav 26. Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi. Jakarta Selatan,
  • Sabtu,  15 Maret 2014 : Masjid Baitut Taqwa, Masjid Baitul Taqwa Jl Jend A Yani RT 011/05, Pulo Gadung, Jakarta Timur
  • Sabtu, 29 Maret 2014 : Masjid Raya Al-Ittihad, Tebet Mas Indah 1, Tebet Barat
  • Sabtu, 12 April 2014 : Masjid Nurul Badar, Pasar Minggu
  • Sabtu, 26 April 2014 : ???
  • Sabtu, 10 Mei 2014 : ???
  • Sabtu, 24 Mei 2014 : ???
  • Sabtu, 17 Januari 2015 : Masjid Ash-Sholihin, Jl. Rukun Rawajati Timur-Kalibata, Belakang Gedung Bakin (BIN), Jak-Sel
2. Pengajian Shubuh Jama'ah Gabungan Jagakarsa dan Sekitarnya: 
  • Ahad, 6 Oktober 2013 : Masjid Baiturrahim, Kukusan, Beji Timur, Depok
  • Ahad,  13 Oktober 2013 : Masjid Nurul Falah, Ragunan
  • Ahad, 20 Oktober 2013 : Masjid Al-Anwar, Jl. M. Kahfi I, Gg. Manggis, Ciganjur, Jagakarsa
  • Ahad, 27 Oktober 2013 : Masjid Baiturrahman, Jl. Cilandak KKO - Kampung Kandang
  • Ahad, 3 Nopember 2013 :Masjid Al-Falah, Jl. Saco, Kampung Kandang-Ragunan
  • Ahad, 10 Nopember 2013 : Masjid Al-Wiqoyah, Jl. Jagakarsa Raya - Jagakarsa
  • Ahad, 17 Nopember 2013 : Masjid Nurul Huda, Jl. Raya Lenteng Agung - Depok (Depan SMPN 42 Jakarta)
  • Ahad, 24 Nopember 2013 : Masjid Ar-Rohman, Jl. Kampung Jawa - Pasar Minggu
  • Ahad, 1 Desember 2013 : Masjid Al-Ma'mur, Jl. Kelapa Dua - Depok
  • Ahad, 8 Desember 2013 : Masjid Al-Inayah, Jl. Cimpedak - Ciganjur
  • Ahad, 15 Desember 2013 : Masjid Al-Barkah, Jl. Babakan - Jagakarsa
  • Ahad, 22 Desember 2013 : Masjid Al-Mubarok, Jl. Lenteng Agung Raya - Lenteng Agung
  • Ahad, 29 Desember 2013 : Masjid Khoirotul Islam, Jl. Depok Jl. H.Mahali RT 01/04 Pondok Cina Beji Depok
  • Ahad, 5 Januari 2014 : Masjid Al-Ihsan, Jl. Durian Jagakarsa-Ceramah: KH. Enjum Jumhana
  • Ahad, 12 Januari 2014 : Masjid An-Nur, Jl. Gg. Langgar III Jagakarsa-Ceramah: KH. Mursidi
  • Ahad, 19 Januari 2014 : Masjid Baitul Hikmah, Jl. TB. Simatupang Cilandak-Ceramah: KH. Zainal Arifin
  • Ahad, 26 Januari 2014 : Masjid Al-Makmur, Jl. Gg. Musyawarah Cilandak-Ceramah: KH. Nur Ali
  • Ahad, 2 Februari 2014 : Masjid Nurul Huda, Jl. Kebagusan Ragunan-Ceramah: KH. Marta Awaludin
  • Ahad, 9 Februari 2014 : Masjid Al-Mukhlisin, Jl. Kebagusan Wr. Penceramah: KH. Zainal Mustofa
  • Ahad, 16 Februari 2014 : Masjid Nurul Huda, Jl. Zikon Depan MTs.N 4, Srengseng Sawah
  • Ahad, 23 Februari 2014 : Masjid Nurul Iman, Jl. Timbul Ciganjur-Ceramah: KH. H. Zarkasi
  • Ahad,    Februari 2014 : Masjid Darus Salam, Jl. Joe Kebagusan-Ceramah: KH. Drs. H. Jumadi
  • Ahad, 2 Maret 2014 : Masjid Jami Al-Maghfiroh, Jl. Jeruk Purut Cilandak-Ceramah: Ust. H. Imam Wahyudi
  • Ahad, 9 Maret 2014 : Masjid Jami Al-Badriyah, Jl. Ranco Indah, Tanjung Barat-Ceramah: KH. Nur Ali
  • Ahad, 16 Maret 2014 : Masjid Jami Al-Akhyar, Jl. Kp. Kandang Jagakarsa-Ceramah: Ust. Hamzah Ahmad
  • Ahad, 23 Maret 2014 : Masjid Jami Al-Ikhwan, Jl. H. Sibi Srengseng Sawah-Ceramah: KH. Cecep Hidayat
  • Ahad, 30 Maret 2014 : Masjid Jami Ruhul Jihad, Jl. Warung Silah Cempedak-Ceramah: KH. Enjum Jumhanda
  • Ahad, 6 April 2014 : Majid Jami Darussalam, Jl. Bakti Cilandak KKO-Ceramah: KH. Zainal Arifin
  • Ahad, 13 April 2014 : Masjid Jami Al-Bakri, Jl. Gardu Kp. Pulo (Bambon)-Ceramah: KH. H. Mashuril Khomis
  • Ahad, 20 April 2014 : Masjid Jami At-Taqwa, Jl. Kutilang Cilandak KKO-Ceramah: KH. Mursidi
  • Ahad, 27 April 2014 : Masjid Jami Al-Hidayah, Jl. Gandaria Raya-Jagakarsa-Ceramah: KH. Marta Awaludin 
  • Ahad, 4 Mei 2014 : Masjid Nurul Muhahidin, Jl. Hj. Fatimah Margonda Depok-Ceramah: KH. Sulaiman
  • Ahad, 11 Mei 2014 : Masjid Nurul Iman, Jl. Timbul Ciganjur-Ceramah: KH. Zainal Mustofa
  • Ahad, 18 Mei 2014 : Masjid Al-Istiqomah, Jl. Margonda Depok-Ceramah: KH. Zarkasyi
  • Ahad, 25 Mei 2014 : Masjid Al-Makmur, Jl. Pinding Ciganjur-Ceramah: KH. Nur Ali
  • Ahad, 1 Juni 2014 : Masjid Al-Hidayah, Jl. Kapuk Beji Depok-Ceramah: Ust. Drs. H. Jumadi
  • Ahad, 8 Juni 2014 : Masjid Raudhatul Jannah, Jl. Kp. Rumbut Kelapa II Depok-Ceramah: KH. Mursidi
  • Ahad, 15 Juni 2014 : Masjid Nurul Huda, Jl. Kp. Jawa Tanjung Barat-Ceramah: KH. Cecep Hidayat
  • Ahad, 22 Juni 2014 : Masjid Al-Anwar, Jl. Manggis Cibelerang Ciganjur-Ceramah: KH. Enjum Jumhanda
  • Ahad, 29 Juni-6 Juli-13 Juli-20 Juli-27 Juli-3 Agt-10 Agt- Libur Bulan Suci Ramadhan + Syawwal
  • Ahad, 17 Agustus 2014 : Masjid Baitus Sholihin, Jl. Manggis Jagakarsa, Halal Bihalal-Pembukaan  
3. Pengajian Shubuh Jama'ah Gabungan Kelurahan Lenteng Agung:
  • Sabtu, 2 Februari 2013 : Masjid Az-Ziyadatur Rahman, Jl. Jagakarsa Raya Rw. 06 Lenteng Agung
  • Sabtu, 5 Oktober 2013 : Masjid Ash-Shiddiqiyah, Jl. Turi Rw. 03
  • Sabtu, 12 Oktober 2013 : Masjid Al-Mutathohhirin, Jl. Agung Raya 2 Rw. 04
  • Sabtu, 19 Oktober 2013 : Masjid Al-Ikhlash, Jl. Mabad 11, Srengseng Sawah 
  • Sabtu, 26 Oktober 2013 : Masjid Nurul Huda, Jl. Raya Lenteng Agung-Depok Rw. 08
  • Sabtu, 2 Nopember 2013 : Masjid Al-Kautsar, Jl. Agung Raya I Lenteng Agung Rw. 02
  • Sabtu, 9 Nopember 2013 : Musholla Al-Ittihad, Jl. Harapan Ujung Lenteng Agung Rw. 07 
  • Sabtu, 16 Nopember 2013 : Musholla Al-Inayah, Gg. Inovasi Lenteng Agung Rw. 07
  • Sabtu, 23 Nopember 2013 : Masjid Asy-Syuhada, Jl. Agung Raya 2 Rw. 07, Belakang Pos Giro
  • Sabtu, 30 Nopember 2013 : Masjid Al-Ghoni, Jl. Raya Lenteng Agung, Rt. 014 Rw. 05 
  • Sabtu, 7 Desember 2013 : Musholla Nurul Mukmin, Jl. Camat Gabun I, Rt. 008 Rw. 08
  • Sabtu, 14 Desember 2013 : Masjid Al-Mubarok, Jl. Raya Lenteng Agung Barat Rw. 05
  • Sabtu, 21 Desember 2013 : Masjid Al-Mujahidin,  Jl. H. Naseh Rt. 010/04 Lenteng Agung
  • Sabtu, 28 Desember 2013 : Masjid Al-Barkah, Jl. H. Zakaria Rt.006/03 Lenteng Agung
  • Sabtu, 4 Januari 2014 : Masjid Al-Iqdam, Jl. SDLB Lagga Raya Rw. 02 Lenteng Agung 
  • Sabtu, 11 Januari 2014 : Masjid Al-Maghfiroh, Jl. Agung Raya 2 Rw. 07 Lenteng Agung 
  • Sabtu, 18 Januari 2014 : Masjid Az-Ziyadatur Rahman, Jl. Jagakarsa Raya Rw. 06 Lenteng Agung
  • Sabtu, 25 Januari 2014 : Masjid  Ash-Shiddiqiyah, Jl. Turi Rw. 03 Lenteng Agung
  • Sabtu, 1 Februari 2014 : Masjid Al-Kautsar, Jl. Agung Raya I Lenteng Agung Rw. 02 
  • Sabtu, 8 Februari 2014 :  Masjid Al-Mutathohhirin, Jl. Agung Raya 2 Rw. 04
  • Sabtu, 15 Februari 2014 :  Masjid Al-Ikhlash, Jl. Mabad 11, Srengseng Sawah 
  • Sabtu, 22 Februari 2013 : Masjid Nurul Huda, Jl. Raya Lenteng Agung-Depok Rw. 08
  • Sabtu, 2 Maret 2014 : Musholla Al-Ittihad, Jl. Harapan Ujung Lenteng Agung Rw. 07 
  • Sabtu, 9 Maret 2014 : Musholla Al-Inayah, Gg. Inovasi Lenteng Agung Rw. 07
  • Sabtu, 16 Maret 2014 :  Masjid Asy-Syuhada, Jl. Agung Raya 2 Rw. 07, Belakang Pos Giro
  • Sabtu, 23 Maret 2014 :  Masjid Al-Ghoni, Jl. Raya Lenteng Agung, Rt. 014 Rw. 05
  • Sabtu, 30 Maret 2014 :  Musholla Nurul Mukmin, Jl. Camat Gabun I, Rt. 008 Rw. 08
  • Sabtu, 5 April 2014 :  Masjid Al-Mubarok, Jl. Raya Lenteng Agung Barat Rw. 05
  • Sabtu, 12 April 2014 :  Masjid Al-Mujahidin,  Jl. H. Naseh Rt. 010/04 Lenteng Agung
  • Sabtu, 19 April 2014 :  Masjid Al-Iqdam, Jl. SDLB Lagga Raya Rw. 02 Lenteng Agung 
  • Sabtu, 26 April 2014 : Masjid Al-Maghfiroh, Jl. Agung Raya 2 Rw. 07 Lenteng Agung 
  • Sabtu, 3 Mei 2014 :  Masjid Az-Ziyadatur Rahman, Jl. Jagakarsa Raya Rw. 06 Lenteng Agung
  • Sabtu, 10 Mei 2014 :  Masjid  Ash-Shiddiqiyah, Jl. Turi Rw. 03 Lenteng Agung
  • Sabtu, 17 Mei 2014 :  Masjid Al-Kautsar, Jl. Agung Raya I Lenteng Agung Rw. 02
  • Sabtu, 24 Mei 2014 : Masjid Al-Mutathohhirin, Jl. Agung Raya 2 Rw. 04
  • Sabtu, 31 Mei 2014 :  Masjid Nurul Huda, Jl. Raya Lenteng Agung-Depok Rw. 08
  • Sabtu, 7 Juni 2014 :  Masjid Al-Ikhlash, Jl. Mabad 11, Srengseng Sawah 
  • Sabtu, 14 Juni 2014 : Musholla Al-Ittihad, Jl. Harapan Ujung Lenteng Agung Rw. 07
  • Sabtu, 21 Juni 2014 :  Musholla Al-Inayah, Gg. Inovasi Lenteng Agung Rw. 07
  • Sabtu, 28 Juni 2014 :  Masjid Asy-Syuhada, Jl. Agung Raya 2 Rw. 07, Belakang Pos Giro
  • Sabtu, 5 Juli 2014 :  Masjid Al-Ghoni, Jl. Raya Lenteng Agung, Rt. 014 Rw. 05
  • Sabtu, 12 Juli 2014 :  Musholla Nurul Mukmin, Jl. Camat Gabun I, Rt. 008 Rw. 08
  • Sabtu, 19 Juli 2014 :  Masjid Al-Mubarok, Jl. Raya Lenteng Agung Barat Rw. 05
  • Sabtu, 9 Agustus 2014 :  Masjid Al-Mujahidin,  Jl. H. Naseh Rt. 010/04 Lenteng Agung
  • Sabtu, 16 Agustus 2014 :  Masjid Al-Iqdam, Jl. SDLB Lagga Raya Rw. 02 Lenteng Agung
  • Sabtu, 23 Agustus 2014 :  Masjid Al-Maghfiroh, Jl. Agung Raya 2 Rw. 07 Lenteng Agung


Jumat, 27 September 2013

Jaringan Ulama Jakarta

Subhanallah, Jakarta boleh dipandang dari banyak sisi; dan ternyata sangat majemuk serta beraneka ragam aktivitas warganya. Tapi secara kultur budaya, warga Jakarta adalah warga yang senang "mengaji" terutama yang asli Betawi. Sampai waktu saya kecil ada istilah anak Betawi itu jelek-jelek mesti hafal yasin dan pintar baca rawi. Barangkali karena itulah ada daerah yang bernama Jagorawi; konon orang-orang sana memang jago alias mahir membaca rawi, yaitu sejarah ringkas Nabi Muhammad SAW. 

Karena senang mengaji itulah maka marak di berbagai wilayah di Jakarta majelis-majelis pengajian. Baik skala kecil seperti tingkat RT ataupun skala besar seperti majelis gabungan. Di antara majelis gabungan yang pernah saya ikuti adalah:

  1. Majelis Shubuh Gabungan Kelurahan Lenteng Agung, ulamanya adalah KH. Sholihin Ilyas MA (membaca kitab Mukhtashor Shohih Muslim Lin Nawawi), KH. Nahrowi Marwah Lc, Ustadz H. Subhan Nur Lc, Ustadz Drs. H. Suhendi Ya'kub, Ust. H. Abdul Ghofur, dan lain-lain. Sebagai catatan untuk jadwal hari Sabtu tanggal 28 September besok bertempat di Masjid Ziyaturrahman Depan Pasar Lenteng Agung. 
  2. Majelis Shubuh Gabungan Pasar Minggu, Jagakarsa, dan Depok, ulamanya adalah KH. Abdul Hayy Naim (membaca kitab Tadzkiroh Imam Qurtubi atau Syarah Majalisus Saniyyah), KH. Nur Salim, KH. Madali, KH. Hasan Fahmi, KH. Enjum Jumhana, dan lain-lain. Untuk jadwal hari Ahad tanggal 29 September adalah di Masjid Al-Ikhlash, Cipedak, Jagakarsa
  3. Majelis Shubuh Gabugan Jakarta Selatan, ulamanya adalah KH. Kazruni Ishaq MA (membaca kitab Al-Imam As-Syafi'i fi Madzabihi al-Qadim wal al-Jadid karangan KH. DR. Nahrowi Abdussalam), KH. Abdul Hamid Husein (membaca kitab Risalatul Mu'awanah karangan Al-Habib Alwi Al-Haddad shohibur rotib), KH. DR. Lutfi Fathullah (membaca kitab 40 hadits keutamaan dzikir dan berdzikir karangan Beliau sendiri). Jadwal untuk hari Sabtu besok tanggal 28 September adalah di Masjid Tangkuban Perahu, Guntur, Setiabudi.
Jadi yuk kita lestarikan tradisi yang baik ini, sekaligus ikut menjadi saksi jaringan ulama Jakarta yang biasanya cukup banyak hadir pada majelis-majelis shubuh gabungan seperti ini

Senin, 18 Maret 2013

Maqro' Al-Qur'an Untuk Acara-acara Islami

Setiap ada acara-acara kerohanian Islam, biasanya ada seorang qori' yang membacakan lantunan kalam Ilahi. Berikut ini adalah ayat-ayat yang biasanya dibacakan (diambil dari buku pedoman lagu-lagu tilawatil Qur'an karangan Ust. M. Misbahul Munir):

Maulid Nabi 
  1. Surat Al-Ahzab ayat 21-24
  2. Surat Al-Ahza ayat 40-44
  3. Surat Ali Imran ayat 31-37
  4. Surat Ali Imran ayat 164-171
  5. Surat Al-Fath ayat 27-29

Isra' Mi'raj
  1. Surat Al-Isra' ayat 1-7
  2. Surat An-Najm ayat 1-25 


Akad Nikah
  1. Surat Al-Qoshosh ayat 22-28
  2. Surat An-Nisa' ayat 1-5
  3. Surat An-Nisa' ayat 21
  4. Surat An-Nisa' ayat 34-36

Khitanan
  1. Surat An-Nahl ayat 120-128
  2. Surat Al-Baqoroh ayat 124-129

Tasaykuran Umum
  1. Surat Luqman ayat 12-19
  
Tentang Masjid
  1. Surat At-Taubah ayat 18-23

Tahun Baru
  1. Surat At-Taubah ayat 36-40

Nuzulul Qur'an
  1. Surat Al-Baqoroh ayat  183-186
  2. Surat Al-Isra' ayat 9-17
  3. Surat Al-Isra' ayat 79-88

Haji dan Qurban
  1. Surat Al-Hajj ayat 23-29
  2. Surat Al-Baqoroh ayat 197-202
  3. Surat Ali Imran ayat 95-101
  4. Surat Ash-Shoffat ayat 100-113

Halal bi Halal
  1. Surat Al-Hujurat 10-14
  2. Surat Ali Imran 102-109


Haul dan Selamatan
  1. Surat Yunus ayat 62-70
  2. Surat Az-Zumar ayat 71-75


Majelis Ta'lim
  1. Surat Al-Mujadalah ayat 11-17

Birrul Walidain
  1. Surat Al-Isra' ayat 23-30
 
 


  

Ngaji di Masjid Ni'matul Ittihad Yuuk!!

Sahabat, di tengah-tengah hingar bingar ibukota. Ternyata masih banyak perkumpulan-perkumpulan yang menawarkan suasana sejuk, penuh suasana religius dan ilmu. Diantaranya setiap hari Ahad pagi dari jam 07.00-09.00 di selatan Jakarta, tepatnya di Masjid Ni'matul Ittihad Jl. Ciputat Raya No. 10 Pondok Pinang Jakarta Selatan; dengan rutin diadakan pengajian yang diasuh oleh dua Ulama' kenamaan Jakarta yakni: KH. Saifuddin Amsir MA dan KH. Shofwan Nizhomi MA. Beliau berdua adalah murid-murid dari Al-Maghfurlah KH. Syafi'i Hadzami, pengajian ini juga sebenarnya adalah melanjutkan pengajian yang dahulu diasuh oleh oleh Mu'allim Syafi'i Hadzmi.
 Adapun kitab-kitab yang dibahas adalah:
  1. KH. Saifuddin Amsir MA: Qur'an I'jazan Khawasan wa Falsafatan (karangan Beliau sendiri), Tafsir Ibnu Katsir, dan Mughnil Muhtaj (Fiqih) 
  2. KH. Shofwan Nizhomi MA: Shohih Muslim, Tanbihul Ghofilin, dan Manhaj As-salaf fi Fahm An-Nusus (Karangan Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki)

Secara bergantian setiap minggunya Beliau berdua memberikan ilmunya kepada para jama'ah. Yang luar biasa dari pengajian ini adalah kebanyakan jamaah memegang kitab yang diajarkan sehingga pengajian menjadi lebih mendalam, memang yang hadir dalam pengajian ini juga kebanyakan para ustadz walau pengajian ini berlaku untuk umum. 

Uniknya lagi, karena memang harga kitab-kitab yang dibahas cukup mahal. Di halaman masjid juga ada seorang penjual kitab yang menyediakan photo copy dari kitab yang dibahas sehingga bisa lebih ekonomis.

Jadi buat para sahabat yang berminat, yuk kita isi liburan dengan ngaji di Ni'matul Ittihad :)  








Rabu, 22 Februari 2012

Memahami Ilmu Alat

Rasulullah s.a.w. bersabda :

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا ماَ تَمَسَّكْتُمْ بِهماَ كَتاَبَ اللهِ وَسُنَةَ نَبِيِّهِ ,رواَه مالك
“Aku tinggalkan dua pusaka untukmu sekalian, yang kalian tidak akan tersesat selagi kamu berpegang teguh pada keduanya, yaitu berupa kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya:. (HR. Malik)

Jadi berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan Sunnah Nabi adalah jaminan keselamatan dunia dan akhirat, jadi memahami dan mengamalkan isi keduanya merupakan keniscayaan.

Di antara modal untuk memahami Al-Qur'an secara mendalam adalah penguasaan terhadap ilmu alat, ilmu alat adalah ilmu untuk mengikat/memperdalam syariah/ibadah. Bila ingin membaca Al-Qur'an maka ilmu alatnya adalah ilmu tajwid, faroidh untuk ilmu tentang warisan. Adapun untuk mendalami warisan Nabi Muhammad s.a.w. yakni Qur'an dan Sunnah diperlukan pemahaman tentang Bahasa Arab yang baik, yang ilmu alatnya bila mengacu pada perkataan Syekh Mushthofa Al-Gholayayn dalam kitab Jami'ud Durus al-lughoh al-'arobiyyah, maka ada 13 ilmu yang berkaitan dengan bahasa Arab yakni:
1. Shorof
2. I'rob / Nahwu
3. Rosm
4. Ma'ani
5. Bayan
6. Badi'
7. 'Arudh
8. Qowafi
9. Qordhusy Syi'r
10. Insya'
11. Khitobah
12.  Tarikhul Adab
13. Matnul Lughoh

Di pesantren-pesantren klasik, pembelajaran ilmu alat ini merupakan dasar-dasar pelajaran yang harus dikuasai oleh santri sehingga ketika mengkaji kitab lain seperti fiqih, tauhid, akhlaq, tafsir, tasawwuf, dan lain-lain, ilmu alat menjadi pegangan pemahaman. 

Untuk ilmu shorof biasanya materi biasanya diambil dari kitab Al-Imtsilah At-Tashrifiyyah, Kailani, maupun alfiyyah, dll. Adapun ilmu nahwu diambil dari kitab "Jurumiyyah, Maqshud, dan alfiyyah". 

Ilmu Ma'ani, Bayan, dan Badi' yang digabung menjadi ilmu balaqhoh mengambil kitab jawahirul balaghoh, qowa'idul lughoh, maupun jauharul maknun.



Selasa, 10 Januari 2012

Biografi Pengarang Kitab Durus al-Fiqhiyyah

Nama lengkapnya adalah Habib Abdurrahman bin Saggaf bin Husen bin Abubakar bin Umar bin Saggaf Assagaf. Beliau dilahirkan pada tahun1309 H di Kampung Pekojan, Jakarta. Ibunya bernama Syarifah Ummu Hani binti Abdurahman Assagaf. Beliau termasuk ulama klasik yang hidup di zaman al-Habib Ali Al Habsyi Kwitang.

Habib Abdurrahman Assagaf memulai studinya semasih kanak kanak dibawah pengawasan ayahnya Habib Saggaf bin Husen Assagaf yang mahir dalam bahasa Arab selama beberapa tahun sampai ia mampu memahami kitab-kitab Arab klasik. Setelah usianya 9 tahun, ia diberangkatkan ke kota Sewun Hadramut – Yaman untuk meneruskan studinya. Guru-gurunya di Hadramut di antaranya adalah syiekh Muhammad bin Muhammad Bakstir, seorang ulama ternama di kota Sewun pada zamannya. Hb Ahmad bin Abdurhaman Assagaf (ayahnya Hb Abdul Qadir Assaegaf-Jeddah), Hb Muhammad bin Hadi Assegaf dan masih banyak lagi ulama tidak bisa disebut satu persatu secara rinci. Setelah sampai pada usia dewasa kurang lebih 22 tahun ia kembali ke Jakarta.

Setibanya di Jakarta ia ditunjuk sebagai nadhir dan guru di Madrasah Jamiat Khair – jakarta. Dalam masa waktu kurang lebih 18 tahun dia mengembangkan ajaran-ajaran Islam di madrasah trb. Pada tahun 1349 H (1930M) beliau dipilih oleh pemerintah setempat untuk memangku jabatan sebagai Qhadi di Jakarta dan penulis wakalah syar’iyyah selama kurang lebih 20 tahun.

Setelah lama memangku jabatan sebagai ghadi, pada tahun 1369 H (1950 M) ia mengundurkan diri dari jabatan tersebut karena usia yang sudah udzur.  Pada tanggal 27 Rabi’ul Awal 1390 Hijriyah bertepatan dengan 6 Juni 1970 Masehi Habib Abdurrahman Assagaf wafat dalam usia 81 tahun. Dia dimakamkan di pemakaman wakaf syeikh Naum di Tanah Abang yang makamnya berdekatan dengan makqam Habib Utsman bin Yahya. Sayangnya, kemudian pemakaman ini diambil-alih oleh pemerintah dan dibongkar. 
Disamping tugas beliau sebagi ghadi, pengajar, penulis wakalah syariyah dan segala bentuk kegiatan yang bermangfaat bagi agama, beliau pula seorang pujangga besar dan penulis unggul. Tidak kurang dari 8 buku yang telah dikarangnya sampai sekarang masih dipelajari di pasantren pasantren yang beraliran Alhli Sunnah Wal jamaah di seluruh Indonesia. Kitab atau risalah yang ditulis Hb Abdurrahman bin Saggaf Assagaf diantaranya Ad-Durusul Fiqhiyyah yang terdiri dari 4 jus dan Al-Aqaid Ad-diniyyah juga terdiri dari 4 juz.

Kitab kitab Fiqih dan Aqaid ditulis oleh beliau disaat memangku jabatan sebagai nadhir dan pengajar di madrasah Jam’iyat Khair – Pekojan dan Tanah Abang. Buku buku beliau diterbitkan pertama kali oleh penerbit Bin Afif Surabaya yang kemudian diambil alih hak ciptanya oleh penerbit Bin Nabhan Surabaya dan dicetak ulang pada tanggal 1 Jumad tsani 1373H bertepatan tanggal 5 Febuari 1952. Semua kitab kitab beliau dalam bahasa Arab sampai saat ini masih beredar dan dicetak pada kertas Koran (stensil) agar bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

Kitab ini, “Akidah Menurut Ajaran Nabi”, merupakan syarah dari kitab Al-Aqaid Ad-Diniyyah juz ke 4 karya Habib Abdurahman bin Saggaf Assagaf. Kitab ini secara garis besar memuat pokok pokok bahasan tentang kewajiban setiap mukallaf mengenal Allah dan rasul-Nya, uraian tentang sifat dua puluh, pembagian sifat dua puluh menjadi empat bagian: sifat nafsiyyah, salbiyyah, ma’ani dan ma’nawiyah, sifat wajib bagi rasul dan lawannya, iman kepada para nabi dan rasul, malaikat, kitab kitab samawi dan hari akhir, peristiwa khariq al-‘adah dan semua bahasan tentang sam’iyyat yang wajib diimani oleh setiap muslim, semuanya ini dibahas atau disyarah dalam bahasa Indonesia secara rinci menurut faham Ahlussunnah wal Jama’ah yang dipelopori oleh Abu Hasan Al-Asyari dan Abu Manshur al-Maturidi dan pengikut pengikut mereka.

Sebagai penutup saya (cucu pengarang) berharap semoga buku yang berjudul “Akidah Menurut Ajaran Nabi” syarah kitab al-Aqaid ad-Diniyyah karya Habib Abdurahman bin saggaf Assagaf bisa membawa mangfaat dan keberkahan bagi kita dan insyallah dapat pula menyejukan hati dan menambah semangat kita dalam mengenal Allah dan Rasul-Nya. Amin